Kembali Ke Bumi: Petualanagan Azakis dan Petri
Kembali Ke Bumi: Petualanagan Azakis dan Petri
Kembali Ke Bumi: Petualanagan Azakis dan Petri
Ebook316 pages3 hours

Kembali Ke Bumi: Petualanagan Azakis dan Petri

Rating: 0 out of 5 stars

()

Read preview

About this ebook

Nibiru planet ke dua belas dalam sistem tata surya, memiliki orbit mundur yang sangat elip, berukuran jauh lebih besar dari semua planet. Faktanya, perlu waktu sekitar 3600 tahun untuk menyelesaikan satu kali putaran mengelilingi matahari. Penghuninya memanfaatkan peluang yang diberikan oleh kedekatan siklus ini dengan melakukan kunjungan teratu

LanguageBahasa indonesia
Release dateAug 29, 2023
ISBN9788835452010
Kembali Ke Bumi: Petualanagan Azakis dan Petri
Read preview

Related to Kembali Ke Bumi

Related ebooks

Books Recommended For You

Reviews for Kembali Ke Bumi

Rating: 0 out of 5 stars
0 ratings

0 ratings0 reviews

What did you think?

Tap to rate

Review must be at least 10 words

    Book preview

    Kembali Ke Bumi - Danilo Clementoni

    Pendahuluan

    Planet ke dua belas, Nibiru (planet yang lewat) seperti yang dinamai oleh bangsa Sumeria, atau disebut Marduk (raja surga) oleh bangsa Babylonia, sebenarnya sebuah benda angkasa yang mengeliling matahari dengan satu periode putaran 3600 tahun. Orbitnya berbentuk sangat elips, bergerak mundur (mengelilingi matahari dengan arah berlawanan dengan planet-planet lain) dan terlihat jelas miring terhadap bidang planet sistem tata surya kita.

    Setiap siklusnya mendekati matahari, hampir selalu menyebabkan pergolakan antar planet dalam sistem tata surya kita, baik pada orbit maupun pada pembentukan planet-planet yang terdapat di dalamnya. Pada salah satu transisinya yang lebih rusuh daripada biasanya, terjadi kehancuran planet Tiamat yang megah, berlokasi antara Mars dan Jupiter, dengan massa kira-kira sembilan kali massa Bumi saat ini, kaya akan air dan diberkahi sebelas satelit, hancur cerai berai dalam tabrakan dahsyat. Satu dari tujuh bulan yang mengorbit Nibiru menghantam Tiamat yang besar, berhasil memecahnya jadi dua bagian, dan melontarkan dua bagian tersebut ke orbit yang berlawanan. Pada transisi berikutnya (hari kedua Awal Kejadian), satelit Nibiru yang tersisa menuntaskan proses ini, menghancurkan sama sekali salah satu bagian yang terbentuk dari tabrakan pertama. Puing-puing hasil dari berbagai dampak itu menciptakan apa yang kita sekarang ketahui sebagai sabuk asteroid, atau gelang tempa seperti yang disebut oleh bangsa Sumeria. Puing ini sebagian ditelan oleh planet di sekitarnya. Terutama oleh Jupiter yang menangkap sebagian besar puing, sehingga meningkatkan massa Jupiter sendiri secara nyata. Artefak satelit dari bencana ini, termasuk yang berhasil bertahan dari Tiamat, sebagian besar ditembakkan ke orbit luar, membentuk apa yang kita sekarang ketahui sebagai komet. Bagian yang bertahan dari transisi kedua sekarang berposisi di orbit yang stabil antara Mars dan Venus, terbawa oleh bagian ini satelit terakhir yang masih ada dan sekaligus membentuk apa yang sekarang kita sebut Bumi, bersama dengan temannya yang tak terpisahkan, Bulan.

    Parut yang diakibatkan oleh dampak kosmik tersebut yang  terjadi sekitar 4 miliar tahun lalu, sebagian masih terlihat hingga hari ini. Bagian parut pada planet, pada zaman sekarang ini ditutupi air sepenuhnya dan kini kita sebut dengan nama Samudra Pasifik. Samudra ini menempati sekitar sepertiga permukaan bumi, membentang lebih dari 179 juta kilometer persegi. Di atas wilayah yang luas ini hampir tidak ada daratan, sebaliknya terbentang cekungan maha besar dengan kedalaman hingga lebih dari sepuluh kilometer.

    Saat ini, Nibiru sangat menyerupai Bumi dalam pembentukannya. Dua pertiga bagiannya ditutupi air, sedangkan sisanya ditempati satu benua tunggal yang merentang dari utara ke selatan, dengan luas total permukaan lebih dari 100 juta kilometer persegi. Selama ratusan ribu tahun, sebagian dari penghuninya memanfaatkan kedekatan planetnya dengan planet kita, melakukan kunjungan teratur, setiap kali memengaruhi budaya, pengetahuan, teknologi dan evolusi ras manusia. Nenek moyang kita selalu menyebut mereka dengan berbagai cara, tetapi nama yang selalu jadi terbaik dalam mewakili mereka selama ini adalah "Dewa".

    Pesawat Ruang Angkasa Theos– 1.000.000 km dari Jupiter

    Azakis merengangkan tubuhnya dengan nyaman di kursi berlengan yang berwarna gelap. Kursi yang diberikan kepadanya sebagai hadiah dari teman, seorang Pengrajin tua yang membuat kursi itu dengan tangan sendiri pada saat misi antar planet pertamanya.

    Kursi ini akan membawa keberuntungan untukmu, katanya pada hari itu. Kursi ini membantumu untuk relaks dan membuat keputusan yang tepat saat kamu harus melakukannya.

    Benar, ia telah membuat banyak keputusan saat duduk di kursi itu, dan seringkali nasib baik berpihak kepadanya. Jadi ia selalu mengingat kenangan yang memberi semangat itu saat duduk di sana, alih-alih mengingat banyak peraturan yang mencegah penggunaannya, terutama pada kategori pesawat ruang angkasa seperti Bousen-1 tempat ia sekarang berada.

    Gumpalan asap biru naik dengan cepat tegak lurus ke atas dari rokok yang ia pegang dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan, sedangkan matanya mencoba menelusuri jarak sejauh 4.2 AU¹ yang masih memisahkan ia dari tujuannya. Meskipun kini ia telah berhasil menempuh perjalanan panjang selama beberapa tahun, daya tarik kegelapan ruang angkasa, dan kontrasnya cahaya ribuan titik-titik bintang masih mampu memikat pikirannya. Jendela besar bentuk oval tepat di hadapannya menyajikan pemandangan utuh arah perjalanan, dan ia masih saja merasa takjub, betapa medan gaya setipis jaring laba-laba dapat melindunginya dari dinginnya ruang angkasa, mencegah udara keluar tiba-tiba, dan menghambatnya agar tidak tersedot ke ruang hampa di luar sana. Kematian bisa terjadi hampir seketika. Ia menghisap rokok panjangnya sekilas dan melanjutkan pengamatannya ke hamparan holografik di hadapannya, di sana ia bisa melihat wajah pendamping perjalanannya yang tampak lelah dan tak bercukur. Di bagian lain kapal, Petri sedang memperbaiki sistem pengendali di saluran pembuangan. Ia menghibur dirinya sendiri sedikit dengan mengubah gambar di tengah, meniup asap yang baru saja ia hirup, menciptakan efek gelombang yang benar-benar mengingatkannya pada gerakan meliuk-liuk penari eksotis yang seringkali ia kunjungi dan tonton ketika akhirnya ia kembali ke kota asalnya dan dapat menikmati istirahat yang layak.

    Petri, teman dan pendamping Azakis dalam petualangan, berusia hampir tiga puluh dua tahun, dan ini adalah misinya yang  ke empat. Tubuhnya yang besar dan mengesankan, menimbulkan rasa hormat pada setiap orang yang bertemu dengannya. Dengan mata hitam sekelam ruang angkasa di luar, rambut kusut gelap menjuntai sampai ke bahu, perawakannya hampir dua meter tiga puluh senti, dada kokoh dan lengan yang mampu dengan mudah mengangkat Nebir² dewasa, ia masih memiliki jiwa seorang kanak-kanak. Pemandangan Soel flower³ yang mekar di bawah cahaya matahari akan menyentuh hatinya, dan ia mampu duduk berjam-jam, terpesona, saat memandang gelombang ombak memecah di pantai gading Teluk Gulf of Saraan⁴ . Pribadi yang luar biasa, tepercaya dan setia, yang siap mengorbankan nyawanya sendiri untuknya, tanpa ragu sekejap pun. Azakis tidak akan pernah pergi tanpa Petri di sisinya. Petri satu-satunya orang di dunia ini yang ia akan percayai secara membabi buta, dan orang yang tidak akan pernah ia khianati.

    Mesin pesawat disesuaikan untuk navigasi di dalam sistem tata surya, menebarkan dengung dua fase yang klasik dan menetramkan. Bagi telinganya yang ahli, bunyi mesin seperti itu berarti pesawat berfungsi dengan baik. Pendengarannya yang sensitif mampu mengetahui variasi ruang penyesuaian sekecil 0.0001 Lasig, sebelum sistem kendali otomatis yang canggih mengetahuinya. Untuk alasan itulah, pada usianya yang masih belia, ia telah ditempatkan jadi komandan pesawat kategori Pegasus.

    Ada banyak orang yang bersedia membayar sangat mahal untuk berada di posisinya. Namun, ia yang ada di sini, di posisi itu.

    Implan lensa intraocular O^COM menyebabkan rute yang baru saja dihitung ulang bisa terwujud di hadapannya. Luar biasa betapa benda berukuran beberapa mikron itu dapat melaksanakan semua fungsi ini. Disisipkan langsung ke syaraf optik, alat ini mampu melihat seluruh papan tempat tombol kendali, melapisi gambar di atas gambar sebenarnya yang sedang ia tatap tepat di hadapannya. Pada awalnya, tidak mudah untuk jadi terbiasa dengan karya ajaib semacam itu, dan lebih dari satu kali menimbulkan rasa mual yang mengancam hampir tidak bisa ditangani. Namun, sekarang ini ia malah tidak bisa bekerja tanpa alat ini.

    Seluruh sistem tata surya berputar-putar mengitarinya dalam semua kemegahannya yang memukau. Titik biru kecil dekat Jupiter yang besar sekali menunjukkan posisi pesawat, dan garis tipis merah, agak sedikit lebih melengkung daripada versi sebelumnya yang sekarang sudah memudar, menunjukkan lintasan baru menuju Bumi.

    Tarikan gravitasi dari planet terbesar dalam sistem tata surya membuatnya gelisah. Sangat penting untuk tetap berada pada jarak aman, dan hanya kekuatan mesin Bousen yang mampu membuat pesawat Theos meloloskan diri dari rangkulan mematikan ini.

    Azakis, teriak serak terdengar dari alat komunikasi portabel yang disangkutkan ke papan tombol di hadapannya. Kita harus memeriksa keadaan kopling di kompartemen enam.

    Memangnya kamu belum melakukannya? ia menjawab dengan nada main-main yang ia tahu bakal membuat geram temannya.

    Buang rokok bau itu, ayo ke sini bantu aku! suara Petri menggelegar.

    Aku tahu ini bakal terjadi.

    Ia berhasil dengan sengaja mengatakan sesuatu yang membuat temannya jengkel dan ia teramat sangat menikmatinya.

    Aku di sini. Aku di sini. Aku jalan ke sana, sobatku, jangan marah.

    Ayo bergerak. Sudah empat jam aku di tengah-tengah sampah ini dan aku tidak sedang ingin bercanda.

    Marah-marah seperti biasa, tetapi tak ada satu pun dan tak seorang pun bisa memisahkan mereka.

    Mereka sudah saling mengenal sejak masa kanak-kanak. Petrilah orang yang menyelamatkannya dari pukulan lebih dari satu kali (Sebagai seorang anak, badan Petri jauh lebih besar), Petri menggunakan ukuran tubuhnya yang membuat segan untuk membentenginya antara teman dan gerombolan perundung yang sering membidik Azakis jadi target.

    Sebagai anak laki-laki, Azakis tidak yakin bahwa ia akan jadi tipe yang diperebutkan anggota kelompok lawan jenis yang lebih menarik. Ia selalu berpakaian serampangan, dengan rambut cepak, perawakan ramping, dan terus-menerus terhubung ke GCS